Selasa, 30 Agustus 2016

BELAJARLAH MENYIKAPAI SESUATU


Bila orang yang mecintaimu memutuskan untuk pergi meninggalkan dirimu dan engkau tau kepergiannya untuk orang lain.
·         BERSYUKURLAH karena akan datang orang lain yang cintanya lebih besar dari dia yang dulu mencintaimu dan memutuskan pergi darimu.
·         IKLASKANLAH karena meski di hadapanmu dia sudah baik tapi belum tentu dia yang terbaik untukmu.
·         BERSABARLAH karena yang sempurna dari yang tersempurna akan di hadirkan untukmu yaitu orang yang yang memang ditakdirkan untukmu.
·         HENTIKAN Tangismu karena tahukah ketika engkau menangisinya ? Dia sedang berada diperlukan orang yang ia pilih menjadi pendampingnya, dan sesungguhnya air matamu bukanlah untuk orang yang tepat air matamu jatuh sia-sia, bukan?
·         SEMANGATLAH menantikan dia yang memang baik bukan hanya di hadapanmu tapi juga baik di hadapan ALLAH AZZA WA JALLA yang akan membangun puing-puing kehancuran hatimu dengan Cinta yang hanya kematian memisakanmu dengannya.
Semoga kita semua mendapatkan pasangan yang setia, sholeh/sholehah dan menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah, serta kelak dimasukkan ke dalam surga yang terindah.
Ø  Jangan pernah menyepelekan hadiah, walau hanya sebuah senyuman
Ø  Jangan pernah menyepelekan silaturahmi, walau hanya lewat sms  
Ø  Jangan pernah menyepelekan perhatian, walau sekadar ucapan terimakasih.
Seringkali, yang sederhana itu justru yang berkesan Asal dilakukan dengan penuh ketulusan. Bukan masalah besar kecilnya, namun keinginan untuk menghargai Itu jauh lebih utama.

Setuju....??

ILMU YAHANU



“Apa yang tidak bisa kita pelajari ???
Kita semuanya tinggal pada planet yang sama!” (Pak Hasan)
ILMU YAHANU
( Guyonan KH.Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor)
“Menurut saya, anak-anak Gontor itu Bahasa Arabnya masih kalah sama LIPIA, nahwu sorofnya kalah sama pondok salaf, ilmu umumnya kalah sama anak SMA, bahasa Inggrisnya juga kalah sama sekolah umum. Tapi memang ada satu ilmu dan kelebihan anak-anak itu dibanding yang lain, dan itu cuma ada di diri mereka, ILMU YAHANU.
Saya juga ndak tahu divinisi-nya apa, ternyata di Mantingan (Gontor Putri)  saja bahasa YAHANU ini tidak dikenal. Cuma ada di Gontor putra ini, dan ini yang jadi andalan anak-anak itu kalo diluar, tapi anehnya banyak yang sukses.
YAHANU fasih bahasa Arab, YAHANU lancar bahasa Inggris, YAHANU bisa manajemen, YAHANU bisa ngomong, YAHANU mahir, dan yang lain, tapi mungkin itu yang disebut affirmasi dan sugesti ya, sehingga akhirnya benar-benar mahir bahasa Arab, benar-benar mahir bahasa Inggris, bener-benar mahir manejemen, dsb.
Jadi kalu mau nikah sama anak Gontor itu perlu lihat 4 hal : Li Jamalihi, Li Nasobihi, Li maalihi, Li dinihi..nah saya tambahi satu lagi : Li YAHANU-HU….
(sambil menunjuk salah satu tamu beliau, alumni 1991) ente itu wajah pas-pasan kok dapet istri cantik, pasti istri ente ketipu sama YAHANU ente dulu, cuman mungkin sekarang ente jadi mahir beneran, iya kan??”
Ucapan yang langsung disambut geer semua tamu di rumah pimpinan.
Yahanu dalam definisi kamus anak gontor putra adalah konfiden atau percaya diri atau PeDe. Tapi bukan sembarang PeDe, ini adalah konfiden tingkat tinggi melebihi muka badak dengan aksyen super profesional, padahal sebenarnya tidak menguasai 100% hal bidang itu.
Berdasarkan pengalaman, doktrin yahanu ini, salah satunya merasuk lewat kegiatan muhadlarah atau latihan pidato. Terutama sejak masih berstatus santri baru. Seorang santri baru yang masih malu-malu berpidato karena kemampuan bahasanya masih minim, akan disoraki dan diejek. Apalagi kalo cuma diam saja di atas podium. Sampai antri di kamar mandi pun juga bakal jadi bahan ejekan.
Nah daripada malu, tidak ada pilihan bagi si pembicara itu selain berakting bahwa sebenarnya dia bisa berpidato, pura-pura bahwa dia tidak malu, pura-pura berani lalu berani beneran, lalu berpidato dengan semangat berapi api walau dengan bahasa planet dan aksyen tarsan.
Audiens di dalam ruangan juga akan bersorak ramai dan bertepuk tangan, padahal sebenarnya mereka tidak faham apa yang diucapkan si pembicara. Karena masih baru, kosakata dan tata bahasa mereka masih terbatas dan diizinkan untuk mencampur aduk bahasa. Pokoknya yang penting suasana ruangan harus meriah dan ramai, karena ini menyangkut  gengsi rakyat 1 ruangan muhadarah. Jika sampai sebuah ruangan muhadlarah itu sepi dan hening, ruangan tersebut dicap kuburan dan anggotanya disebut sebagai mayat. Sedang 3 orang pembimbingnya juga akan dicap sebagai nisan kuburan yang hanya menambah kesunyian.
Dan begitulah seterusnya sampai mereka nanti khatam dari pondok, mereka akan terus dipaksa Yahanu pada suatu bidang lalu bisa mahir menguasai bidang tersebut.