BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG

Masyarakat cendrung
menginginkan kesenangan duniawi saja, tanpa memperhatikan dampak negatif yang
ditimbulkan akibat perbuatannya tersebut. Banyak masyarakat menghabiskan waktu
untuk bersenang-senang tanpa ada batas. Ini akibat adanya pergaulan bebas yang
terjadi di zaman sekarang. Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan arti
pergaulan bebas yang sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan
perbuatan apapun itulah yang ada dibenak mereka semua tanpa memikirkan dampak
dari pergaulan bebas tersebut. Salah satu pergaulan bebas yang identik di
masyarakat adalah minuman keras.
Minuman keras
yang lebih dikenal dengan sebutan Miras telah mendarah daging bagi
masyarakat yang hanya berfikir negatif. Mayoritas masyarakat sekarang apabila
tertimpa masalah atau stress maka akan melampiaskannya dengan meminum minuman
keras. Padahal minuman keras tidak dapat menyelesaikan masalah sedikitpun dan
bahkan hanya bisa menambah masalah. Dampak Miras juga sangat berbahaya untuk
kesehatan tubuh, namun tetap saja masih banyak mayarakat yang sadar tetapi
tetap meminum tanpa memikirkan dampak negatif dari minuman tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian dari Penyimpangan Sosial dan Miras?
2.
Apa hubungan Psikologi Sosial dengan Miras?
3.
Apa saja dampak Miras bagi masyarakat ditinjau dari Sudut pandang
Psikologi Sosial?
4.
Bagaimana solusi dari Sosiolog untuk menghentikan pecandu penyimpangan
sosial Miras di masayarakat?
C. TUJUAN PENULISAN
1.
Untuk mengetahui penyimpangan sosial yang berhubungan dengan miras di
Masyarakat.
2.
Untuk memahami hubungan Psikologi Sosial dengan Miras.
3.
Untuk mengetahui dampak negatif dari miras bagi masyarakat.
4.
Agar mendapatkan solusi yang dapat menanggulangi penyimpangan sosial yang
terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian dari Penyimpangan Sosial dan Miras
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku
menyimpang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang
terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di
dalam masyarakat. Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi
oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang
dianggap baik oleh masyarakat.
Berikut ini beberapa definisi dari perilaku
menyimpang yang dijelaskan oleh beberapa ahli sosiologi :
1.
James
Worker Van der Zaden. Penyimpangan
sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang
tercela dan di luar batas toleransi oleh sejumlah atau sebagian besar orang atau
masyarakat.
2.
Robert
M.Z Lawang. Penyimpangan sosial adalah
semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam masyarakat
dan menimbulkan usaha dari yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki
perilaku menyimpang tersebut.
3.
Paul
Band Horton. Penyimpangan
sosial adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap
norma-norma kelompok atau masyarakat.
4.
Bruce
J.Cohen Ia berpendapat bahwa
perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan
diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam
masyarakat.
Miras atau sering di artikan sebagai minuman keras
adalah salah satu contoh dari berbagai macam penyimpangan sosial yang ada di
masyarakat. Pengertian Miras Menurut
Asep Subhi & Ahmad Taufik (2004: 103) adalah: “minum-minuman beralkohol
yang dapat menyebabkan si peminum mabuk dan hilang kesadarannya. Minuman
beralkohol ini dapat merusak pikiran, sehingga orang menjadi tidak sewajarnya
atau tidak normal”.
Miras atau minuman keras termasuk dalam penyimpangan
sosial karena dapat merusak akal sehat manusia. Miras merupakan masalah sosial
yang dialami kebanyakan masyarakat di seluruh dunia. Menurut Prof. Dr. Soerjono
Soekanto dalam bukunya Sosiologi Suatu Pengantar menyatakan:
“Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan
dalam diri manusia atau kkelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor
ekonomi biologis, biopsikologis dan kebudayaan. Setiap masyarakat mempunyai
norma yang bersangkut-paut dengan kesejahteraan kebendaan, kesehatan fisik,
kesehatan mental, serta penyesuaian diri individu atau kelompok sosial”. (Soerjono Soekanto. 2012: 314).
2. Hubungan
Psikologi Sosial dengan Miras
Sebelum
membahas hubungan psikologi sosial dengan miras, kita akan membahas terlebih dahulu
apa yang dimaksud dengan Psikologi sosial? Psikologi Sosial adalah ilmu yang
mempelajari perilaku hubungan antara manusia dan kelompok serta pengaruh sosial
terhadap perilaku manusia. Psikologi sosial merupakan cabang baru dalam ilmu
psikologi yang fokus terhadap hubungan antara kegiatan manusia terhadap situasi
sosial.
Di dalam buku “Psikologi Sosial Integrasi
Pengetahuan Wahyu dan Pengetahuan Empirik” menyatakan:
“Psikologi sosial yang dikembangkan para ilmuan yang
mempunyai latar belakang psikologi cenderung memandang perilaku sosial sebagai
akibat dari faktor individual (Psychological social psychology), sedangkan
psikologi sosial yang dikembangkan oleh ilmuan yang mempunyai latar belakang
sosiologi cenderung memandang perilaku sosial sebagai akibat faktor-faktor
sosial (sociological social psychology)”. (Agus Abdullah Rahman. 2013:4).
Pengertian Psikologi sosial menurut para ahli:
1.
Hubert
Bonner
Menurut Hubert Bonner
dalam bukunya “Social Psychology”, psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.
2.
Gordon
Allport
Pada tahun 1985,
Gordon Allport mengemukakan bahwa psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang
berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah laku
seseorang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain, baik secara nyata atau aktual,
dalam bayangan atau imajinasi, dan dalam kehadiran yang tidak langsung
(implied).
3.
A.M.
Chorus
Psikologi sosial
adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota suatu
masyarakat.
4.
David
O Sears
Psikologi sosial
adalah ilmu yang berusaha secara sistematis untuk memahami perilaku sosial
mengenai bagaimana kita mengamati orang lain dan situasi sosial, bagaimana
orang lain bereaksi terhadap kita, dan bagaimana kita dipengaruhi oleh situasi
sosial.
Pertanyaan yang paling fundamental adalah apa
hubungan antara psikologi sosial dengan miras? Didalam psikologi sosial ada
penyimpangan sosial, dan miras adalah salah satu contoh dari berbagai
penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.
Apabila
ditinjau dari segi agama, miras sangat dilarang keras dalam agama islam. Karena
segala sesuatu yang memabukkan termasuk dosa besar. Allah berfirman di dalam Al-Qur’an:
يَسْئَلُوْنَكَ عَنِ اْلخَمْرِ وَ اْلمَيْسِرِ، قُلْ
فِيْهِمَا اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّ مَنَافِعُ لِلنَّاسِ، وَ اِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ
نَّفْعِهِمَا، وَ يَسْأَلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ، قُلِ اْلعَفْوَ، كَذلِكَ يُبَيّنُ
اللهُ لَكُمُ اْلايتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ. البقرة:219
Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah, “Pada
keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa
keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang
mereka nafqahkan. Katakanlah, “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu berfikir. [QS. Al-Baqarah : 219]
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْآ اِنَّمَا اْلخَمْرُ
وَ اْلمَيْسِرُ وَ اْلاَنْصَابُ وَ اْلاَزْلاَمُ رِجْسٌ مّنْ عَمَلِ الشَّيْطنِ فَاجْتَنِبُوْهُ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. اِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ
اْلعَدَاوَةَ وَ اْلبَغْضَآءَ فِى اْلخَمْرِ وَ اْلمَيْسِرِ وَ يَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ
اللهِ وَ عَنِ الصَّلوةِ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّنْتَهُوْنَ. المائدة:90-91
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan
itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaithan itu bermaksud
hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum)
khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat,
maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). [QS. Al-Maidah :
90-91].
Bukan hanya ilmu
Psikologi sosial yang membahas tentang penyimpangan sosial yang berkenaan
dengan minuman keras. Agama islam pun sangat melarang minuman tersebut untuk
dikonsumsi oleh masyarakat. Dari sini tergambar jelas hubungan antara psikologi
sosial dengan minuman keras yang termasuk dalam penyimpangan sosial di
masyarakat.
1.
Dampak Miras bagi masyarakat
ditinjau dari Sudut pandang Psikologi Sosial
Jika di lihat dari segi kesehatan, minuman keras juga sangat berdampak
pada kesehatan diri seseorang. Wasis dan Irianto (2008: 125) menjelaskan bahwa
alkohol yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan
seperti lambung dan usus sehingga dapat menimbulkan pendarahan. Lambung yang
terluka dapat menimbulkan penyakit mag sedangkan usus yang berlubang akan
menyebabkan terganggunya penyerapan makanan sehingga badan menjadi kurus.
Dalam teori tentang perilaku menyimpang berdasarkan sudut pandang sosiologi:
·
Teori
Labeling
Teori ini dikemukakan oleh Edwin M.Lemert, menurutnya seseorang
berperilaku menyimpang karena proses labeling yang diberikan masyarakat
kepadanya. Labeling adalah pemberian julukan, cap, dan etiket kepada seseorang.
Karena adanya label tersebut, maka para pecandu miras
akan mengidentifikasikan dirinya sebagai penyimpang dan mengulangi lagi
penyimpangan itu pun menjadi suatu kebiasaan.
·
Teori Sosialisasi
Teori sosiologi menyatakan bahwa seseorang biasanya
menghayati nilai-nilai dan norma-norma dari beberapa orang yang dekat dan cocok
dengan dirinya. Jadi, bagaimanakah seseorang menghayati nilai-nilai dan
norma-norma sosial sehingga dirinya dapat melahirkan perilaku menyimpang. Yaitu
apabila sebagian besar teman seseorang melakukan perilaku menyimpang maka orang
itu mungkin akan berperilaku menyimpang juga. dan teori sosioalisasi ini
terbukti ketika orang biasa bergaul dengan para pecandu minuman keras, maka
lama-kelamaan orang biasa tersebut akan terpengaruhi oleh teman-temannya.
Seorang yang minum minuman beralkohol (miras) akan
sering buang air kecil sehingga menimbulkan rasa haus. Orang ini akan mengatasi
rasa hausnya dengan minum minuman
beralkohol lagi. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak
mengandung zat gizi lain.
Dalam psikologi
sosial miras memiliki dampak negatif yang besar bagi tubuh. Yaitu:
Dampak miras
akan mengalami gangguan-gangguan fisik sebagai berikut:
·
Berat badannya akan turun secara drastis.
·
Matanya akan terlihat cekung dan merah.
·
Mukanya pucat.
·
Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.
·
Tangannya dipenuhi bintik-bintik merah.
·
Buang air besar dan kecil kurang lancar.
·
Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.
Dampak miras
akan mengalami perubahan emosi sebagai berikut:
·
Sangat sensitif dan mudah bosan.
·
Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan menunjukkan sikap membangkang.
·
Emosinya tidak stabil.
·
Kehilangan nafsu makan.
Dampak miras
akan menunjukkan perilaku negatif sebagai berikut:
·
Malas
·
Sering melupakan tanggung jawab
·
Jarang mengerjakan tugas-tugas rutinnya
·
Menunjukan sikap tidak peduli
·
Menjauh dari keluarga
·
Mencuri uang di rumah, sekolah, ataupun tempat pekerjaan
·
Menggadaikan barang-barang berharga di rumah
·
Sering menyendiri
·
Menghabiskan waktu ditempat-tempat sepi dan gelap, seperti di kamar tidur,
kloset, gudang, atau kamar mandi
Di samping itu, minum minuman beralkohol dapat
menyebabkan ketagihan dan kehilangan kendali diri. Hal ini dapat menjadi faktor
pencetus ke arah tindak kriminal Alkohol membinasakan rumah tangga, mengubah
anak-anak muda yang penuh semangat menjadi manusia yang tidak mempunyai
harapan. Mengubah kaum laki-laki menjadi
berandalan. Mengubah kaum wanita menjadi manusia telantar. Menghancurkan
yang lemah dan melemahkan yang kuat.
2.
Solusi dari Sosiolog untuk menghentikan pecandu penyimpangan sosial Miras
di masayarakat
Menurut Supratiknya (1995) Ada beberapa cara untuk menolong seorang
alkoholik menghantikan kebiasaan buruknya. Secara biologis dapat di gunakan
obat-obatan tertentu untuk mendetoksifikasi (menghilangkan karacunan)
orang-orang yang mabuk kronik berat. Sedangkan secara psikososial, salah satu
cara pendekatan yang efektif adalah terapi kelompok. Dalam situasi kelompok,
para alkoholik di ajak menghadapi masalah-masalah hidupnyaa, menyadari
akibat-akibat merusak dari masalah-masalahnya itu, dan di tolong menemukan kemungkinan-kemungkinan
untuk mengatasinya.
Seseorang yang telah kecanduan minuman keras ataupun narkoba memang
sulit untuk melepaskan diri dari ketergantungannya terhadap barang-barang
tersebut, tapi bukan berarti tidak bisa.
Berikut ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melepaskan diri
dari jeratan ketergantungan terhadap penyimpangan sosial akibat minuman keras:
1.
Ciptakan
suatu kondisi dimana sipecandu sibuk dengan suatu urusan (sebaiknya urusan yang
memang disukainya atau hobinya yang positif), sehingga waktunya untuk mengingat
barang tersebut sedikit demi sedikit dapat dilupakannya.
2.
Ciptakan
suatu kondisi agar sipecandu sendiri yang bertekad untuk meninggalkan dunia
yang selama ini digelutinya, dan ini merupakan hal yang terbaik dan terpenting.
3.
Jika
sipecandu sering bermabuk-mabukan dengan teman-temannya, maka sipecandu harus
dijauhkan dari pergaulannya.
4.
Jika
seorang muslim, maka sering-seringlah berjamaah dimesjid, mendengarkan
ceramah-ceramah agama dan bergaul dengan para ulama.
5.
Keluarga
harus lebih sering menasehati dan mengingatkannya dengan lemah lembut, tentang
bahaya minuman keras. Jangan memakai kekerasan, mengejek atau memarahinya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Di dalam psikologi sosial terdapat penyimpangan
sosial yang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang
terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di
dalam masyarakat. Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi
oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang
dianggap baik oleh masyarakat.
Penyimpangan sosial dari miras (minuman keras)
memiliki dampak negatif yang sangat besar bagi kesehatan tubuh manusia.
Ironisnya kebanyakan masyarakat di era globalisasi ini menganggap hal tersebut
menjadi kebiasaan. Miras dianggap dapat menghilangkan stress dan menyelesaikan
masalah, padahal mengkonsumsi miras bahkan dapat menambah masalah semakin rumit
dan tidak dapat terselesaikan.
Melihat sudut pandang dari Psikologi sosial bahwa
miras yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan iritasi saluran
pencernaan seperti lambung dan usus sehingga dapat menimbulkan pendarahan.
Lambung yang terluka dapat menimbulkan penyakit mag sedangkan usus yang
berlubang akan menyebabkan terganggunya penyerapan makanan sehingga badan
menjadi kurus, serta masih banyak dampak negatif lainnya yang dihasilkan dari
minuman keras.
DAFTAR PUTAKA
Rahman. Agus Abdul. (2013). Psikologi Sosial Integrasi
Pengetahuan Wahyu dan Pengetahuan Empirik. Rajawali Press. Jakarta.
Newcomb. M Theodore, Turner H. Ralph and Converse E. Philip.
(1985). Psikologi Sosial. Terj: Dra. Ny. Joesoef Noesjirwan. Cetakan ke:
III. Diponegoro. Bandung.
Soekanto. Soerjono. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar.
Rajawali Press. Jakarta.
Produsen dan pengedar miras di negara demokrasi ini sejak JAman DahULu hingga Sekarang masih dibolehkan beroperasi. Sampai kapan yaa?? #mikir #Islam
BalasHapus