
" juraij....juraij !" panggil sang ibu.
Akan tetapi, dia tidak menjwab panggilan ibunya karena sedang
khusuk beribadah kepda Allah. Karena seruan ibunya tidak di gubris oleh
anaknya, sang ibu pun kesal. ," mudah mudahan Allah mengujimu," doa
sang ibu.
Tak jauh dari biara juraij, ada seorang gadis remaja.
Suatu ketika dia keluar dari rumahnya untuk suatu keperluan. Di
tengah jalan, dia di goda oleh seorang pengembala kambing.
Rupanya gadis itu terpikat oleh godaan si pengembala kambing.
Gelora nafsu muda mudi tak kuasa mereka tahan sehingga terjadilah
suatu perzinahan di biara juraij.
Beberapa bulan setelah kejadian itu, si gadis pun hamil. Lalu,
tersebar berita kehamilan gadis itu. Orang2 ramai membicarakan kehamilan gadis
itu karena belum jelas siapa laki laki yang telah menghamilinya.
Peraturan di negri itu tidak menoleransi perzinahan. Siapa yg
berkedapatan berzinah akan di ganjar dengan hukuman berat. Setelah melahirkan
anaknya, sang raja memanggil gadis itu.
"Siapa yang telah menghamilimu? Tanya sang raja.
Rupanya gadis itu tk mau mengakui perzinahannya dengan pengembala
kambing. Di hadapan raja, dia menjawab, " juraij... Saya telah berzinah
dengan pendeta itu.
Mendengar pengakuan seperti itu, sang raja pun segera memerintahkan
para pengawalnya untuk menangkap juraij. Ketika para pengawal datang ke biara
untuk menangkap juraij, ternyata dia sedang mengerjakan shalat. Mereka
memanggilnya berkali kali, namun juraij tak menjawab.
Dengan penuh emosi, mereka juga merobohkan biaranya, Mereka
menangkap juraij dan mengikat lehernya dengan tali. Meteka membawanya ke
istana. Sampainya di istana, sang raja berkata, " kamu adalah srorang ahli
ibadah, tetapi kamu telah merusak kehormatan orang lain dan melakukan apa yang
di haramkan."
"Pelanggaran apa yang saya lakukan?" juraij bertanya
dengan penuh penasaran lantaran dia tidak pernah melakukan pelanggaran apapun.
" kau telah berzinah dengan perempuan ini," kata raja
sambil menunjuk gadis itu.
Juraij pun segera menjawab, "saya tidak pernah
melakukannya!"
Mereka tidak mempercayai apapun yang dikatakan juraij, meskipun si
pendeta itu telah bersumpah. Lalu, juraij berkata "tolong antar saya
kepada ibu saya." Mereka lantas mengantarkan ke ibunya.
Juraij merintih dengan lembut "Buuu, ibu telah mendoakan
dengan yang tidak baik padaku dan Allah telah mengabulkan doa ibu itu.
Doakanlah agar saya terhindar dari cobaan ini.
," pinta juraij pada ibunya.
Mendengar permintaan anaknya itu, si ibu langsung berdoa " Ya
Allah, jika juraij kau uji karena doa ku, selamatkan ia dari ujian itu.
Juraij lalu kembali ke istana. "Mana gadis itu dan
bayinya?" tanya juraij.
Mereka lalu membawa gadis itu dan bayinya ke istana. Mereka
bertanya lagi kepada gadis itu, "siapa yang telah berbuat Zinah denganmu?
Dia tetap menjawab bahwa juraij yang telah berzinah dengannya.
Lantas juraij memegang kepala bayi itu. Demi dzat yang telah menciptakanmu,
beritahukanlah siapa sebenarnya ayahmu?" kata juraij pada bayi itu.
Atas ijin Allah, bayi itu dapat berbicara, " ayahku yang
sebenarnya adalah fulan si pengembala kambing," kata bayi itu.
Sewaktu gadis itu mendengar apa yang di jawab bayinya, dia baru
mengakui bahwa apa yg di katakan bayi itu benar. "Kamu benar nak, dan saya
yang bohong. Memang saya berzinah dengan pengembala kambing," kata si
gadis pada bayinya.
Dalam riwayat lain bahwa gadis itu masih dalam keadaan hamil, lalu
juraij bertanya kepadanya, "Dimanakah kamu berzinah?
Perempuan itu menjawab," Di bawah pohon yang dekat
biaramu."
Juraij berkata, ijikan aku keluar melihat pohon itu.
Setelah sampai di pohon itu juraij berkata " pohon dengan dzat
yang menciptakanmu, aku minta agar kamu memberitahukan kepada ku dengan siapa
perempuan ini berzinah?...
Setiap dahan di pohon itu menjawab "pengembala kambing".
Kemudian juraij mengusap perut gadis itu dengan jari jarinya. Nak siapa
ayahmu???"
Lantas ada suara dari dalam perut "Ayahku adalah pengembala
kambing !"
Setelah mendengar jawaban itu, sang raja membebaska juraij dari
segala tuduhan. "Ijinkan aku membangun biara mu dengan emas," pinta
sang raja sebagai tanda penyesalan.
Juraij menjawab, jangan!.
Cukup dengan tanah seperti semula.....
(Ada syurga di tapak kaki ibu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar