“Apa yang tidak bisa
kita pelajari ???
Kita semuanya tinggal pada planet yang sama!”
Kita semuanya tinggal pada planet yang sama!”
(Pak Hasan)
ILMU YAHANU
(
Guyonan KH.Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam
Gontor)
“Menurut saya,
anak-anak Gontor itu Bahasa Arabnya masih kalah sama LIPIA, nahwu sorofnya
kalah sama pondok salaf, ilmu umumnya kalah sama anak SMA, bahasa Inggrisnya
juga kalah sama sekolah umum. Tapi memang ada satu ilmu dan kelebihan anak-anak
itu dibanding yang lain, dan itu cuma ada di diri mereka, ILMU YAHANU.
Saya juga ndak tahu
divinisi-nya apa, ternyata di Mantingan (Gontor Putri) saja bahasa YAHANU
ini tidak dikenal. Cuma ada di Gontor putra ini, dan ini yang jadi andalan
anak-anak itu kalo diluar, tapi anehnya banyak yang sukses.
YAHANU fasih bahasa
Arab, YAHANU lancar bahasa Inggris, YAHANU bisa manajemen, YAHANU bisa ngomong,
YAHANU mahir, dan yang lain, tapi mungkin itu yang disebut affirmasi dan
sugesti ya, sehingga akhirnya benar-benar mahir bahasa Arab, benar-benar
mahir bahasa Inggris, bener-benar mahir manejemen, dsb.
Jadi kalu mau nikah
sama anak Gontor itu perlu lihat 4 hal : Li Jamalihi, Li Nasobihi, Li maalihi,
Li dinihi..nah saya tambahi satu lagi : Li YAHANU-HU….
(sambil menunjuk salah
satu tamu beliau, alumni 1991) ente itu wajah pas-pasan kok dapet istri cantik,
pasti istri ente ketipu sama YAHANU ente dulu, cuman mungkin sekarang ente jadi
mahir beneran, iya kan??”
Ucapan yang langsung
disambut geer semua tamu di rumah pimpinan.
Yahanu dalam definisi
kamus anak gontor putra adalah konfiden atau percaya diri atau PeDe.
Tapi bukan sembarang PeDe, ini adalah konfiden tingkat tinggi melebihi muka
badak dengan aksyen super profesional, padahal sebenarnya tidak menguasai 100%
hal bidang itu.
Berdasarkan pengalaman,
doktrin yahanu ini, salah satunya merasuk lewat kegiatan muhadlarah atau
latihan pidato. Terutama sejak masih berstatus santri baru. Seorang santri baru
yang masih malu-malu berpidato karena kemampuan bahasanya masih minim, akan
disoraki dan diejek. Apalagi kalo cuma diam saja di atas podium. Sampai antri
di kamar mandi pun juga bakal jadi bahan ejekan.
Nah daripada malu,
tidak ada pilihan bagi si pembicara itu selain berakting bahwa sebenarnya dia
bisa berpidato, pura-pura bahwa dia tidak malu, pura-pura berani lalu berani
beneran, lalu berpidato dengan semangat berapi api walau dengan bahasa planet
dan aksyen tarsan.
Audiens di dalam
ruangan juga akan bersorak ramai dan bertepuk tangan, padahal sebenarnya mereka
tidak faham apa yang diucapkan si pembicara. Karena masih baru, kosakata dan
tata bahasa mereka masih terbatas dan diizinkan untuk mencampur aduk bahasa. Pokoknya
yang penting suasana ruangan harus meriah dan ramai, karena ini
menyangkut gengsi rakyat 1 ruangan muhadarah. Jika sampai sebuah ruangan
muhadlarah itu sepi dan hening, ruangan tersebut dicap kuburan dan anggotanya
disebut sebagai mayat. Sedang 3 orang pembimbingnya juga akan dicap sebagai
nisan kuburan yang hanya menambah kesunyian.
Dan begitulah
seterusnya sampai mereka nanti khatam dari pondok, mereka akan terus dipaksa Yahanu pada
suatu bidang lalu bisa mahir menguasai bidang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar