Masih ingatkah pada 12 Ramadhan?
Kita berbuka puasa dengan nikmat.
Ketika kupercepat niatku untuk
bertarawih bersama teman-temanku.
Kau sarankan aku untuk sholat
maghrib terlebih dahulu
“sholat
maghrib itu wajib, sholat tarawih itu sunnah, dahulukan yang wajib”
Katamu ketika itu.
Lantas kuambil air wudhu untuk
mensucikan diriku dan kutuntaskan sholat wajibku pada Maghrib itu.
Kemudian
aku pamit, kucium tanganmu yang kuat itu.
Tangan
yang berpayah-payah untuk menghidupi keluarga kita.
Kucium
pipi kiri dan kanan ibu,
Pipi
yang yang selalu tertetesi air mata do’a untuk kita semua.
Kuambil motorku yang kau belikan 1
bulan yang lalu
Dengan perdebatan panjang antara ibu
dan kakak-kakakku.
Akhirnya karena cintamu, kau belikan
untukku motor itu.
Ku kendarai sambil menghirup sisa
maghrib yang khidmat.
Aku mempercepat diri menuju
sahabat-sahabatku yang sudah lama menunggu.
Kami akan bertarawih bersama-sama
ayah, di masjid dekat sekolah kami.
Dan
seketika.... “Pyaaaarrrr”.......
Tak
tahu apa yang terjadi...
Yang
aku tahu, ketika aku bangun dan merasakan ringan
yang luar biasa
di ketinggian...
aku melihatmu
meraung-raung ayah....
ayah.... aku
ingin mengusap pipi basahmu dan mengatakan
“ayah.... aku
tidak apa-apa, jangan mengkhawatirkan ku ayah”....
Tapi kau tak
mendengar teriakanku...
Bahkan usapan
jariku ke pipimu sama sekali tak kau hiraukan....
Ayah....
Malam itu aku tetap tarawih
Aku bertarawih bersama ribuan
malaikat
Dengan keharuman surga
mengelilingiku
Serta bersajadahkan beludru sutera,
yang aku tak pernah temui sebelumnya.
Selesai tarawih, aku bergegas
mengunjungimu ayah...
Wajahmu begitu berduka....
Dan hatimu dipenuhi penyesalan atas
pembelian motor itu...
Ayah....
Jangan
kau salahkan motor itu...
Jangan
kau salahkan angkuatan itu....
Jangan
ayah... jangan....
Motor itulah yang mengantarkanku
bertarawih bersama malaikat.
Motor itulah yang mengantarkanku
bergelimangan harumnya surga.
Motor itulah yang mengantarkanku
kepelukan cinta Sang Pencipta....
Seperti engkau ... Allah...
Kau
telah mengantarkanku padanya.
Dengan
ketegara, keikhlasa dan kesabaranmu
Terima
kasih ayah....
Kusambut
engkau di arsyi Allah
Kusambut
engkau nanti di surga yang sesungguhnya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar