Tidak ada pekerjaan di dunia ini yang tidak ada
hubungannya dengan akhirat. Menangis ada hubungannya dengan akhirat, tertawa,
menyanyi, dan semuanya ada tanggung jawabnya di akhirat. Akan ditanya
menangismu untuk apa? Tertawamu sebabnya apa? Menyanyimu landasannya apa? Al
insaanu hayawanun mas’ul. Hanya debu yang tidak dimintai pertanggun jawaban
di akhirat. Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Semuanya
berkewajiban sama. Sebab manusia sudah menyatakan mampu untuk menjaga amanah
menjadi khalifah di muka bumi ini. Maka tidak ada dikotomi pekerjaan dunia dan
akhirat. Waspada! Disinilah syetan dan iblis akan memulai langkah pertamanya!
Lembaga pendidikan pesantren akan dirusak, disikat,
dihancurkan dengan kebarat-baratan, sistematis, logis, egois, hewanis. Lembaga
pesantren berjiwa modern. Modern pola pikirnya, modern semangatnya, modern
orientasinya, modern pemimpinnya. Siap memimpin dan siap di pimpin. Karena
tujuannya sama munzirul qoum. Maka terus berusaha untuk terus menjadi baik
karena itu adalah kewajiban. Tapi merasa lebih baik itu adalah penyakit.
Bedakan!
Pertinggilah filsafat hidupmu. Jangan hidup seperti
orang lain! Kalau kamu hidup hanya untuk melakukan pekerjaan yang sudah
dilakukan pendahulumu, lebih baik kamu tidak usah lahir ke dunia ini! Dan yang
sudah hidup tidak perlu mati! Itulah yang disebut jiwa!
Pesantren terus maju karena terus bergerak. Pergerakan
membawa banyak barokah dan pelajaran. Penuh dengan barokatologi.
Berhenti dari pergerakan berarti diam, mati, tidak ada aktifitas, tidak ada
barokah. Pesantren tidak bisa dipimpin oleh orang yang cerdas, pinter, dan kaya
saja. Pesantren hanya bisa dipimpin oleh orang yang mau bergerak. Cerdas
bergerak, pinter bergerak, kaya bergerak hasilnya dahsyat! Ini yang ditakuti
musuh Islam. Lihat! Banyak orang Islam yang cerdas, pinter dan kaya dihentikan
dan dibatasi pergerakannya dengan jabatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar