BAB I
PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG
Republik
Kuba bahasa Spanyol: República de Cuba adalah negara kepulauan yang
terletak di Karibia,
terdiri atas Pulau Kuba (pulau terbesar di Kepulauan Antilles Besar), Pulau Pemuda dan
beberapa pulau kecil di sekitarnya. Ibukota sekaligus kota terbesar di negara
ini adalah Havana.
Komunisme di Kuba dikenalkan oleh seorang presiden kharismatik Kuba ‘’Fidel
Castro’’ .Memang banyak kalangan yang menilai ada perbedaan tebal antara
sosialis dengan komunis. Namun dalam praktek, komunis lahir terilhami oleh
pemikiran sosialis ala Marx ini. Kita bisa melihat penerapan konsep
penyamarataan kelas ala Marx ini di negara-negara berhaluan komunis. Tokoh sosialis
di kuba yang sangat terkenal adalah Che Guevara, yang menerapkan sosialisme di
Kuba.
Ideologi
Marxisme tidak bisa dilepaskan dari tokoh utamanya yakni Karl Marx. Berawal
dari abad ke-19 ketika keadaan buruh di Eropa Barat yang menyedihkan, dimana pada
saat itu kemajuan industri berkembang dengan pesat menimbulkan keadaan sosial
yang sangat merugikan bagi kaum buruh. Pemikiran ini bukan saja menjadi
inspirasi dasar “Marxisme” sebagai ideologi perjuangan kaum buruh, bukan saja
menjadi komponen inti dalam ideologi komunisme (Magnis dan Suseno, 2003: 3).
Berlandaskan masalah tersebut Karl Marx menyusun suatu teori sosial yang
menurutnya didasari hukum-hukum ilmiah di dalam bukunya yang berjudul
‘’Manifesto komunis’’.
Karena sistem komunis inilah mengapa
Amerika sangat membenci presiden kharismatik Kuba ‘’Fadel Castro’’ dan
terjadilah perang dingin antara kedua negara tersebut. Semuanya akan dibahas
dan dijelaskan di dalam makalah ini satu persatu.
I.2
RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini akan menjelaskan
tentang :
·
Latar belakang
Revolusi Kuba.
·
Kenapa Kuba
mengambil aset Amerika Serikat yang berada di negaranya.
·
Faktor timbulnya
perang dingin antara Kuba dan Amerika Serikat.
·
Kapan kejadian itu
berlangsung, dan
·
Apa manfaat untuk
negara Kuba memerangi Amerika.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Latar Belakang Revolusi Kuba.
Revolusi Kuba bertindak sebagai
sebuah lampu suar bagi para buruh dan kaum tani tertindas di Amerika Tengah dan
Latin. Kuba memulai melakukan Revolusi dengan cara perang gerilya. Di beberapa
negara, banyak yang berusaha mengikuti perang gerilya dengan cara yang
dilakukan Kuba, tetapi banyak dari negara lain itu gagal, kegagal mereka
terjadi di mana-mana, dengan hasil yang sangat parah. Setelah ditelaah lebih
dalam lagi menjelaskan bahwa banyak dari kemenangan-kemenangan ini dicapai
bukan oleh perang gerilya itu sendiri melainkan oleh kaum buruh yang menggelar
pemogokan umum di kota-kota, inilah faktor menentukan itu.
Castro
memang dikenal gigih memperjuangkan komunis di negaranya. Sebelum bertahta di
puncak kekuasaan, Castro mengulingkan Fulgencio Batista dengan kudeta cukup
fantastis. Konon dengan 600-an pasukannya, Castro mati-matian menumbangkan
tentara milik Batista berjumlah 30 ribua-an. Batista pun akhirnya lari ke
Dominika pada tanggal 1 Januari 1959 yang kemudian hari tersebut disebut-sebut
sebagai hari revolusi Kuba. Setelah menjabat, Fidel cukup populis dengan
kebijakannya untuk mendirikan Organizaciones Revolusionarias
Intergradas (ORI) yang kemudian berubah menjadi Partido Unido de la
Ravalucion Socialista (PURS-1963), terakhir berganti nama
menjadi Partido Comunista de Cuba (1965). Kemudian
kebijakannya yang “mungkin” menyentuh kepentingan rakyat, yakni penanganan hak
kepemilikan tanah, pengangguran, buta huruf, dan pelayanan kesehatan bagi
rakyat miskin.
Di
tangan Fidel, Kuba memang menjadi negara komunis terkental. Komunis menjadi
pilihan Presiden yang cukup akrab dengan tokoh revolusioner terkenal Argentina
Ernesto “Che” Guevara sebagai mitra se-ideologi yang memiliki gagasan bernegara
karena watak dan kepribadian keras dan keinginan sosial yang relatif tinggi
untuk tujuan keadilan macam sama rata sama rasa. Dua tokoh sosialis ini sadar
atau tidak, tak bisa lepas dari pemikiran Marx. Marx seorang filosof, sosiolog
dan ekonom terkemuka abad ke-19 menjadi kiblat pemikiran komunis yang merajut
sebuah gagasan/ konsep/ teori hingga penerapannya di negara Kuba.
2.2. Mengapa Kuba mengambil aset
Amerika Serikat yang berada di negaranya.

Pemerintah Kuba juga ingin menerapkan
sistem sosialis dengan cara membangun
perumahan sosial, pelayanan kesehatan digratiskan. Mengembangkan konsep politik
baru untuk menata bidang ekonomi, olah raga, musik, seni dan bela diri.
Dengan dalih kaum buruh bersatu, tetapi kemudian terlahir diktator ploletariat
walaupun masih sistem sosisalis yang dipegang kuat oleh Che Guevara dalam
kerangka sama rata sama rasa. Kaum buruh bersatu menjadi simbol dari semangat
keseragaman (uniformitas) untuk meneriakkan angin kebebasan yang akhirnya pada
sebuah antiklimaks yang mengarahkan arti pentingnya persatuan dan kesatuan yang
utuh untuk membangun sebuah negara tirai besi di bawah mazhab komunisme yang
dipimpin langsung oleh Fadel Castro.
Saat itu juga, alasan Kuba ingin mengembangkan sitem ekonominya bersama
semangat jiwa revolusi yang masih berkobar. Perbaikan sistem pelayanan
kesehatan, menurunnya tingkat kematian bayi, pertumbuhan penduduk yang dapat
ditekan. Jumlah dokter yang bertambah, dari 6000 menjadi 25.000, jalan-jalan di
aspal, pengadaan perumahan layak huni, pemberantasan buta huruf, dan masih
banyak sistem sosialis yang di terapkan dan berhasil di Kuba.
2.3 Faktor timbulnya perang dingin
antara Kuba dengan Amerika Serikat
Faktor utama mengapa terjadi perang dingin antara Amerika
Serikat dengan Kuba adalah ketika CIA melancarkan aksi intelejennya
terhadap Kuba, menyusupkan teroris-teroris anti-Castro, percobaan pengeboman
pada kantor perwakilan dagang Kuba di Eropa. Selanjutnya Soviet membantu Kuba
pada bidang ekonomi dan militer, para ahli teknik di datangkan dari
negara-negara blok timur, mahasiswa kuba dibolehkan belajar di Moskow. Kuba
memasang harga minyak dibawah standar OPEC. Pada waktu itu separuh bantuan
pembangunan Soviet dikirim ke saudaranya di Karibia. Pada waktu yang sama
Soviet mempersenjatai dan memberi pesawat-pesawat tempur, membuat Kuba paling
kuat militernya di kawasan Amerika Latin, jauh melebihi kekuatan militer Mexiko
dan Brasil. Dari Uni Sovietlah Kuba memiliki
kekuatan militer yang cukup kuat untuk menghadapi Amerika.
Alasan
Amerika mengirim intelejen CIA ke negara Kuba di karena ketakutan Amerika
terhadap komunisme yang berkembang di negara Kuba.
2.4 Kapan Kejadian Itu Berlangsung
Perang
dingin antara Kuba dengan Amerika Serikat terjadi pada berkisar pada tahun
60-an sampai tahun 70-an.
2.5 Apa Manfaat untuk Negara Kuba
Memerangai Amerika
·
Mensukseskan
pendidikan di kuba.
- Sebelum
Revolusi Kuba tahun 1959, sebanyak 50% anak-anak di Kuba tidak pernah
menyentuh bangku sekolah. 72% anak-anak berusia 13-19 tahun tidak bisa
melanjutkan sekolah ke sekolah menengah (setingkat SMP). Dan satu juta
orang rakyat Kuba buta-huruf.
- Dua tahun
kemudian, tepatnya tahun 1961, lebih dari satu juta orang Kuba dimobilisasi
untuk ke seantero negeri guna membebaskan rakyat dari
buta-huruf. Dalam waktu singkat, 707.000 rakyat belajar membaca dan
menulis. Dan buta-huruf berkurang dari 21% menjadi 3,9%.
·
Mengembangkan ideologi komunisme dan sistem sosialisme di negara Kuba.
·
Menjadikan Kuba menjadi negara yang kuat dengan sistem militernya.
BAB III
KESIMPULAN
Negara Kuba adalah salah satu negara di Amerika
Latin yang sukses menerapkan ideologi komunisme yang dibawa oleh Fadel Castro,
dan sistem sosialis yang di populerkan oleh Che Guevara. Marxisme dan Sosialis
berjalan sangat mulus di negara ini, sehingga menimbulkan Revolusi Kuba yang
dipimpin oleh Fadel Castro, karena sistem komunis inilah kenapa Amerika sangat
membenci negara Kuba, dan mengirim intelejen CIA ke negara tersebut. Namun
disisi lain Uni Soviet yang memiliki haluan yang sama dengan Kuba yaitu komunis,
dan membantu negara Kuba dengan pesawat dan senjata perang uintuk menghadapi
para intelejen Amerika.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Will Kymlicka. (2011) Filsafat Politik Kontemporer. Pustaka
pelajar offset. Yogyakarta.
2.
http://www.pakishijau.com/2012/02amerika-latin-dan-sosialisme-abad-21.html 14 Mei 2012 (diaskes 14 Mei 2012).
4.
Anderson, Jon Lee. 1997. CHE GUEVERA, a
revolutionary life. London: Bantam Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar